Pesan Sponsor
Sebagai mahluk kecil yang memiliki rasa ingin tahu yang
besar, imajinasi tinggi, tiada hari tanpa Dunia kesenangan … anak kecil akan
melakukan banyak cara untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.
Segala kegiatan anak bisa jadi adalah masalah yang
mengganggu bagi orang tua sehingga anak akan di cap banyak tingkah,
hyperactive, nakal, sampai dengan bikin capek orang saja.
DUA Penyeban Utama
anak Tidak menuruti Orang tua dan Menjadi bandel
1. Terlalu sering orang tua melarang terhadap anaknya dari
melakukan ini dan itu, sebenarnya hal tersebut telah membentuk anak kita tumbuh
menjadi anak yang tidak menurut orang tua !, mengapa demikian ?
Terlalu banyak larangan mengakibatkan si anak tidak memiliki
kebebasan berkreatifitas, sehingga jiwanya akan otomatis memberontak.
Hal tersebut karena rasa patuh mereka sering dikalahkan rasa
ingin tahunya yang besar atau kesenangan yang ingin di dapatkan, maka si anak
lebih sering melanggar apa yang di larang oleh para orang tuanya …
2. Selain banyak Melarang ini dan itu, ketika anak sudah
tidak mulai mematuhinya, maka Orang tua menjadi sering terlalu banyak
mengancam, seperti … awas, ayah akan marah, nanti tidak diajak jalan-jalan, dan
sebagainya.

Kebanyakn para orang tua hanya sekedar mengancam dan jarang
sekali untuk menjalankan ancaman tersebut.
Hal ini sebenarnya hanyalah dikarenakan orang tua malas
untuk memberikan waktu dan penjelasan kepada anaknya sehingga lebih memilih
jalan pintas untuk menghentikan kelakuan anaknya yang tidak disukainya dengan
cara banyak melarang dan mengancam.
Tidak dapat di
hindari …Anak pun tumbuh menjadi anak yang tidak menurut dan anak yang bandel,
- karena mereka sudah menganggap biasa dengan banyaknya
larangan tersebut tiap hari.
- dan karana sudah tahu betul bahwa orangtuanya kebanyakan
tidak pernah mengerjakan apa yang dia ancam, bahkan terlalu sering melupakan
ancaman tersebut.
Solusi Anak Bandel - Tidak Menurut orang Tua
1. Jangan terlalu sering melarang hanya dikarenakan kita
malas mengurusi mereka, tetap biarkan mereka melakukan aktivitas bermain apapun
dengan memberikan mereka Dua syarat yaitu :
- Tidak membahayakan dan kedua … tidak merugikan.
Yang membahayakan contohnya bermain lempar-lemparan batu, sedangkan
yang merugikan misalnya menghabur-hamburkan air dalam jumlah banyak atau yang
dapat mengganggu orang lain.
Dengan 2 syarat itu, maka jumlah larangan yang anda buat
untuk anak akan banyak berkurang, dan mereka akan belajar untuk memahami apa
saja yang berbahaya dan apa saja yang merugikan, baik merugikan diri sendiri
maupun orang lain.
2. Orang tua perlu kadang menemani atau meluangkan waktu
bermain dengan anaknya, dengan demikian orang tua langsung yang mengawasi
sehingga tidak banyak memberi larangan dan ancaman dalam aktivitas mereka.
Tidak kalah pentingnya … si anak akan merasakan kebahagiaan dan bisa lebih
menurut terhadap orang tua yang bisa menyediakan waktu untuk mereka.
2. Jangan sering mengancam, cukup berikan aturan hukuman
untuk larangan yang memang penting dilakukan, semisal larangan akibat perbuatan
yang melanggar 2 syarat diatas.
Dan bagaiman ketika mereka melanggar dengan ancaman tersebut
?
Yup … hukuman harus dieksekusi, jangan menuda terlalu lama
apalagi sampai melupakan ancaman tersebut.
Dengan demikian anak akan mengerti bahwa kita selalu
konsekuen dan serius dalam larangan dan ancaman yang diucapkan.
- Hukuman yang diperlukan tidak berupa hukuman fisik, yang
malah membawa pada bentuk penyiksaan anak dan melukai jiwanya, melainkan
hukuman berupa mengurangi hal-hal yang disukainya, seperti … tidak boleh
bermain game hari ini, dilarang menyalakan TV sementara, dan lainnya. –
IndoSister.com
0 komentar